Berselimut jubah sang pencinta
Tak berwarna dan tak berpola
Putih indah laksana Surga Nirwana
Bertabur bunga kasturi, bertahta permata
Dijaga tujuh bidadari khayangan
Dan seolah kau lah Rajanya
Dan bila Cinta memanggilku
I am Sorry, ku abaikan Cintamu
Kukemasi selaksa cinta yang kupunya
Untuk pergi memetik kurma di surga
Bukan kamu yang kutuju dan ku puja
Tapi hanya Dia dan hanya karena Dia
Di langit ketiga bukan tempat ku berada
Aku sudah di langit ke tujuh jauh meninggalkanmu
Maaf, tak bisa menunggumu di senja lembayung
Langit kita kini beda, walau Tuhan kita sama
Sujudku masih di bumi, berdebu dan penuh zombie
Sedang kau sujudkan dirimu pada pundi-pundi cinta
Bungamu mawar merah berduri, siap menggores luka di sela hati
Musik rebanamu rentak di iringi tarian bugil dan erotis
Singgahsanamu berlapis emas kegoisan yang bertahta permata biru
Sinarnya kan buat luka baru di sekujur tubuhku
Hingga sukmaku beku dan hatiku membatu
Abaikan cintamu itu pilihanku
Patri rindumu hangatkan isi bumimu
Bunga mawarmu semaikan untuk pemujamu
Singgahsanamu hiasilah buat bidadarimu
Madumu teguklah buat sembuhnya lukamu
Pialamu simpan buat dewi penolongmu
Seikat kembang cintamu simpan buat pengemis, orang papa atau buang di telaga biru
Dan hapus saja namaku dari dasar hatimu
Biarkan aku tenggelamkan rasaku pada hening
Biar ku kramasi cinta ini pada senja dan pijarnya hangatkan semesta
Dan biarlah cinta ini berbunga hiasi dinding hati insan buana
Dan Biar aku mati di ujung senja di telaga kasihMu
Tanpa kau tau cintaku padamu masih terpatri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar