Selasa, 20 Maret 2012

::. Bukan Cinta Biasa .::.

Cintaku bukanlah cinta biasa
Jika kamu yang memiliki
Dan kamu yang temaniku
Seumur hidupku…

Lagu Afgan itu belakangan selalu dinyanyikan oleh seorang teman yang sedang ‘kasmaran’. Katanya, lirik lagu itu sangat sesuai dengan apa yang sedang dia rasakan. Lagu itu dianggap mewakili perasaannya. Karenanya, setiap kali dia mendengar lagu itu, dia akan mendengarkan dengan ‘khusuk’ dan setiap kali dia menyanyikan lagi itu, dia akan menyanyikan dengan penuh penghayatan sampai meneteskan air mata. (beuh….kalah si Afgan !). Kalau mendengar lagu itu, rasa cinta kepada sang kekasih akan bertambah dalam. Rasa rindu untuk berjumpa akan semakin membuncah. Kadang, dengan mata terpejam, wajah si dia akan hadir menemani sepanjang lagu itu diputar. Tak lupa, sebait lirik lagu itu ‘dipajang’ sebagai status Facebook dan YM. Lagu itu juga dipasang sebagai Ring Back Tone dan Nada dering handphone, hingga semua orang bisa mengetahui apa yang sedang dia rasakan. Uggh…so sweeet….

Teman yang lain pernah bertutur, bahwa musik dan lagu bisa sangat menggetarkan hati. Lirik sebuah lagu kadang bisa sangat pas mewakili perasaan yang terpendam. Demi mendengar sebuah lagu, seseorang bisa ‘termehek-mehek’, atau ‘meledak-ledak’ karena emosi.

Sedasyat itu-kah, rangkaian kata-kata ciptaan manusia bisa mempengaruhi seseorang ? Bagaimana dengan rangkaian kalam-NYA ? Bergetarkah hati kita ketika diperdengarkan ayat-ayat cinta-NYA ? Meneteskah air mata kita demi menyimak untaian kata dari Yang Maha Mencintai ? Seberapa besar kerinduan kita untuk senantiasa membaca-meskipun dengan terbata-bata ? Apakah kita selalu menggumamkan ayat-ayat-NYA untuk melukiskan rasa yang sedang berkecamuk di dada ?

Sesungguhnya, rangkaian kata yang termaktub dalam Al-Quran itu-lah yang akan menuntun kita kepada jalan kebahagiaan yang hakiki. Bukan sekedar kebahagiaan semu dan sesaat. Kata-kata itu akan memberi ketenangan hati kepada siapapun yang mau membacanya meskipun tak mengerti arti dan maknanya. Kata-kata dalam Al-Quran akan menerangi kehidupan manusia di dunia, dan akan menjadi pelita dalam pekatnya kegelapan alam kubur kelak. Kata-kata cinta-NYA bukanlah kata-kata cinta biasa, tapi LUAR BIASA bahkan lebih SUPER dan DASYAT dari semua kata-kata karangan manusia.

Jika kita bisa bertambah cinta kepada seseorang karena sebuah lirik lagu, maka seharusnya kita terus bertambah cinta kepada-NYA setiap membaca kitab-NYA. Jika kerinduan untuk bersua dengan sang pujaan hati membuncah setelah mendengar lagu, maka sepatutnya kita semakin rindu untuk berjumpa dengan-NYA. Jika bisa menitikkan air mata dan bergetar hati kita demi mendengarkan sebuah untaian lirik, maka seharusnya air mata kita lebih menderas, hati kita berguncang hebat ketika membaca kalam-NYA yang bercerita tentang keindahan surga, kengerian neraka, kemahaan kuasa-NYA, dan segala yang DIA tuturkan dengan penuh cinta kepada umat manusia.

Maka, pertanyaan-pertanyaan berikut ini saya ajukan kepada diri sendiri yang faqir ….

Apakah saya lebih sering dan lebih suka mendengar lagu-lagu ciptaan manusia ketimbang rangkaian indah kalam-NYA ?

Apakah hati saya lebih bergetar ketika menyimak sebuah lagu daripada menyimak ayat-ayat-NYA ?

Apakah cinta saya kepada seorang mahluk lebih besar dibanding cinta kepada-NYA ?

Apakah saya bisa meneteskan airmata kerinduan kepada-NYA seperti saya meneteskan air mata rindu kepada seseorang hanya karena mendengar sebuah lagu ?

Apakah saya bangga memajang sebaris ayat-NYA di status Facebook atau YM, hingga semua orang yang membacanya turut mendapat manfaat, atau saya lebih suka memanjang bait-bait lagu untuk sekedar memancing komentar ?

Biarlah hati ini yang akan menjawabnya dengan jujur…

Cinta-NYA bukanlah cinta biasa
Jika aku yang memiliki
Dan DIA yang temaniku
Seumur hidupku ….

Senin, 19 Maret 2012

Bilakah rindu melayang menghampiri cinta.. Maka datangnya lah keriangan yang tak terhenti.. Jikalau cinta menanti rindu.. Maka rekatkan nya dengan kesabaran..

a1
Subhanallah..kerinduan memang tidak pernah lepas dengan yang namanya cinta, dimana ada rindu disitu ada cinta yang terlampir. Namun rindu itu akan menjadi indah ketika diberikan pada cinta sejati diatas sebuah pernikahan.
Jika rindu itu sudah terbalut dengan cinta yang belum halal, rindu pada lawan jenis, rindu itu hanya akan menjadi sebuah penjara yang menyakitkan. Kata para pujangga cinta, rindu itu seperti luka yang menganga, seperti langit malam tanpa bintang, seperti pintu yang tak pernah terketuk, karna semua rindu itu sangat sakit ketika tidak dilepas.
Bagaimana mau melepas rindu jika dia yang kamu rindukan belum halal bagimu? Maka benar sekali jika rindu itu sangat menyakitkan karna tidak pernah tersampaikan. Atau mungkin kamu seorang yang mudah menyatakan rindu pada lawan jenis mu yang belum halal bagimu? Aahh..saya yakin, kamu bukanlah tipe orang yang mudah membuat lawan jenis mu terbuai makna cinta dari syetan. Karna kamu tahu bahwa mendekati Zina pun sudah dilarang.
So..sebisa mungkin kamu harus segera mengobati rindu yang kamu tujukan pada orang yang belum halal bagimu. Caranya :
-*- Mengadulah padaNya, pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Mintalah kesembuhan padaNya, karna hanya Dia lah yang mampu menyembuhkan luka yang menganga dalam hatimu. Karna hanya Dia lah yang selalu memahamimu, percayalah.
-*- Jagalah pandanganmu, sikapmu, terlebih pada lawan jenismu.
“Katakanlah kepada orang2 laki2 yang beriman :”Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya..” (QS An Nur:30)
Pandangamu yang sangat liar justru membuatmu sangat lelah, maka tahanlah pandanganmu pada orang yang belum halal padamu. Karna lewat pandanganmu lah, syetan-syetan memanahkan kesesatannya.
-*- Jauhkan hatimu dari rindu yang mengikat.
Jangan selalu mengingat-ingat dia yang kamu rindukan, yakinkan hatimu, lepaskan ikatan rindumu padanya gantilah dengan ikatan rindu untuk sujud padaNya.
-*- Sibukkan dirimu dengan amalan-amalan yang bermanfaat.
” Sesungguhnya mereka adalah orang2 yang bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami denagn harap dan cemas ” (QS. Al-anbiya : 21)
Tingkatkan kesibukanmu denga dzikir, membaca Quran lebih intensif atau membaca buku yang bemanfaat yang bisa menambah kerinduanmu padaNya bukan padanya.
-*- Menikahlah.
Ini adalah solusi ampuh untuk menghilangkan kegalauanmu pada rasa rindu yang mencekam.  Sehingga rindumu bisa terobati tanpa bekas, bahkan rindu mu menjadi sebuah nilai ibadah..Subhanallah..

PACARAN VS TA'ARUF

Yang paling utama dan paling agung adalah cinta karena Allah dan bagi Allah, Cinta mengharuskan cinta terhadap apa yang dicintai Allah, mengharuskan cinta kepada Allah dan Rasulnya. Ada pula cinta karena ada kesamaan jalan, madzhab/harokah/firqah, kerabat, keahlian, tujuan dan lain seabagainya. Ada pula cinta untuk mendapatkan tujuan tertentu dari orang yang dicintai, entah kedudukan, harta, tuntunan, atau pengajarannya. Yang demikian itu merupakan cinta yang hanya tampak di permukaan, yang terlalu cepat sirna karena sirnanya sebab.” (Zaadul Ma’ad; Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah hal 321)
Dan Allah telah berfirman:
“Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah mereka mencintainya sebagaimana mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah.” (QS. Al-Baqarah: 165)
“Tidaklah aku meninggalkan fitnah sepeninggalku yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki yaitu fitnah (godaan) wanita.” (HR. Bukhori dan Muslim, dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma)
Pembahasan ini terkait dengan pendekatan sebelum pernikahan,di pembahasan sebelumnya Pacaran adalah perbuatan yang di haramkan dengan melihat fakta dilapangan, yaitu berdua-duan dalam satu tempat, saling pandang memandang, dan adanya interaksi sentuh menyentuh, dll. Yang semuanya adalah dilarang/Haram oleh agama. Hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini mewakili hal yang tidak diperbolehkan tersebut :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Telah ditulis bagi setiap Bani Adam bagiannya dari zina, pasti dia akan melakukannya, kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lidah(lisan) zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang, kaki zinanya adalah melangkah, sementara kalbu berkeinginan dan berangan-angan, maka kemaluan lah yang membenarkan atau mendustakan.”(HR. Bukhori dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa memandang wanita yang tidak halal untuk dipandang meskipun tanpa syahwat adalah zina mata . Mendengar ucapan wanita (selain istri) dalam bentuk menikmati adalah zina telinga. Berbicara dengan wanita (selain istrinya) dalam bentuk menikmati atau menggoda dan merayunya adalah zina lisan. Menyentuh wanita yang tidak dihalalkan untuk disentuh baik dengan memegang atau yang lainnya adalah zina tangan. Mengayunkan langkah menuju wanita yang menarik hatinya atau menuju tempat perzinaan adalah zina kaki. Sementara kalbu berkeinginan dan mengangan-angankan wanita yang memikatnya, maka itulah zina kalbu. Kemudian boleh jadi kemaluannya mengikuti dengan melakukan perzinaan yang berarti kemaluannya telah membenarkan; atau dia selamat dari zina kemaluan yang berarti kemaluannya telah mendustakan. (Syarh Riyadhus Shalihin An-Nawawi; Syaikh Shalih Al-Utsaimin, hadits no. 1619)
Pacaran sendiri adalah budaya dan peradaban jahiliah yang dilestarikan oleh orang-orang kafir di negeri Barat dan lainnya, kemudian diikuti oleh sebagian umat Islam (kecuali orang-orang yang dijaga oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala),
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Barang siapa meniru suatu kaum maka dia termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Dawud)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan bahwa hadits di atas menetapkan haramnya meniru mereka (golongan kaum musyrik dan kafir). Barang siapa yang meniru perbuatan golongan lain (selain Islam) yang menjadi ciri golongan tersebut, maka perbuatan semacam itu dilarang/Haram. (Mukhtarat min Kitab Iqtidha’ Ash-Sirathal Mustaqim Mukhalafatu Ash-habil Jahim; Ibnu Taimiyah)
Dalam pacaran tidak ada aturan yang jelas, kalaupun ada aturan yang ditentukan kedua belah pihak(orang yg berpacaran) maka aturan itu tidak ada jaminan untuk tidak melanggar Syari’at, dan juga menjadi jalan tersubur bagi pembuka perbuatan Zina yang telah dijelaskan di atas. Itu dikarenakan sifat pacaran yang tidak memiliki tata aturan yang baku alias tergantung kesepakatan kedua belah pihak (orang yang berpacaran), berbeda dengan Ta’aruf dia memiliki tata cara dan batasan yang telah ditentukan oleh Syari’at sehingga ada jaminan orang yang melakukan ini (Ta’aruf) terhindar dari perbuatan dosa.
Pacaran juga sesuatu yang buruk dilihat dari tujuaannya dimana banyak yang pacaran hanya dengan tujuan untuk senang-senang saja, atau untuk bermain-main, yang intinya tidak ada jaminan untuk serius dalam mengekspresikan Cinta yang Agung yaitu menikah. Sedangkan Ta’aruf sendiri tujuannya adalah untuk serius untuk mengenal calon istri yang didasari niat Ibadah yaitu jalan untuk Menikah. Saya jadi pengen bilang kalau benar-benar Cinta kenapa tidak Ta’aruf dan dilanjutkan menikah??Gitu aja kok Repot,hehe….
Adapun cara yang ditunjukkan oleh syariat untuk mengenal (Ta’aruf) dengan wanita yang hendak dilamar adalah dengan mencari keterangan tentang yang bersangkutan melalui seseorang yang mengenalnya atau dari wanita itu sendiri, dengan melihat kriteria wanita tersebut sebagaiman Hadits dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
Wanita dinikahi karena empat faktor, yakni karena harta kekayaannya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Hendaklah memilih wanita yang taat beragama, maka engkau akan berbahagia. (HR. Bukhori dan Muslim)
“Menikahlah dengan orang yang berpotensi memiliki keturunan dan yang senantiasa mencurahkan mawaddah (cinta) kasih kepadamu ” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)
Dan juga hal-hal lain seperti mengetahui biografi (riwayat hidup), karakter, sifat, atau hal lainnya yang dibutuhkan dan diketahui demi baiknya pernikahan. Bisa pula dengan cara meminta keterangan kepada wanita itu sendiri melalui perantaraan seseorang seperti istri teman atau saudara kandung dari wanita tersebut, atau tetangga si wanita ataupun pihak-pihak lain yang dapat member penjelasan. Dan pihak yang dimintai keterangan berkewajiban untuk menjawab se-obyektif mungkin, meskipun harus membuka aib wanita tersebut karena ini bukan termasuk dalam kategori ghibah yang tercela. Hal ini termasuk dari enam perkara yang dikecualikan dari ghibah, meskipun menyebutkan aib seseorang. Demikian pula sebaliknya dengan pihak wanita yang berkepentingan untuk mengenal lelaki yang berhasrat untuk meminangnya, dapat menempuh cara yang sama seperti diatas.
Dalil yang menunjukkan hal ini adalah hadits dari Fathimah bintu Qais ketika dilamar oleh Mu’awiyah bin Abi Sufyan dan Abu Jahm, lalu dia minta nasehat kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam maka beliau bersabda:
“Adapun Abu Jahm, maka dia adalah lelaki yang tidak pernah meletakkan tongkatnya dari pundaknya . Adapun Mu’awiyah, dia adalah lelaki miskin yang tidak memiliki harta. Menikahlah dengan Usamah bin Zaid.” (HR. Muslim)
Selain itu juga sebelum meminang seorang wanita, laki-laki disunahkan untuk melihatnya untuk mengetahui sendiri keadaan fisik dari wanita yang akan dipinag. Sebagaimana 2 Hadits dibawah ini:
Abu Hurairah mengatakan:”Saya pernah di tempat kediaman Nabi, kemudian tiba-tiba ada seorang laki-laki datang memberitahu, bahwa dia akan kawin dengan seorang perempuan dari Anshar, maka Nabi bertanya: Sudahkah kau lihat dia? Ia mengatakan: Belum! Kemudian Nabi mengatakan: Pergilah dan lihatlah dia, karena dalam mata orang-orang Anshar itu ada sesuatu.” (HR. Muslim)
Mughirah bin Syu’bah meriwayatkan, bahwa dia pernah meminang seorang perempuan. Kemudian Nabi s.a.w. mengatakan kepadanya:
“Lihatlah dia! Karena melihat itu lebih dapat menjamin untuk mengekalkan kamu berdua.”
Kemudian Mughirah pergi kepada dua orang tua perempuan tersebut, dan memberitahukan apa yang diomongkan di atas, tetapi tampaknya kedua orang tuanya itu tidak suka. Si perempuan tersebut mendengar dari dalam biliknya, kemudian ia mengatakan: Kalau Rasulullah menyuruh kamu supaya melihat aku, maka lihatlah. Kata Mughirah: Saya lantas melihatnya dan kemudian mengawininya. (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Tirmidzi dan ad-Darimi).
Dalam hadis ini Rasulullah tidak menentukan batas ukuran yang boleh dilihat, baik kepada Mughirah maupun kepada lain-lainnya. Justru itu sebagian ulama ada yang berpendapat: yang boleh dilihat yaitu muka dan dua telapak tangan, tetapi muka dan dua telapak tangan yang boleh dilihat itu tidak ada syahwat pada waktu tidak bermaksud meminang. Dan selama peminangan itu dikecualikan yaitu dibolehkan hal yang dilarang tadi, maka sudah seharusnya si laki-laki tersebut boleh melihat lebih banyak dari hal-hal yang biasa. Dalam hal ini Rasulullah s.a.w. pernah bersabda dalam salah satu hadisnya sebagai berikut:
“Apabila salah seorang di antara kamu hendak meminang seorang perempuan, kemudian dia dapat melihat sebahagian apa yang kiranya dapat menarik untuk mengawininya, maka kerjakanlah.” (HR. Abu Daud dan di Sahihkan oleh Al-Hakim)
“Sementara ulama ada yang sangat ekstrim dalam memberikan kebebasan batas yang boleh dilihat, dan sementara ada juga yang ekstrim dengan mempersempit dan keras. Tetapi yang lebih baik ialah tengah-tengah. Justru itu sebagian ahli penyelidik memberikan batas, bahwa seorang laki-laki di zaman kita sekarang ini boleh melihat perempuan yang hendak dipinang dengan berpakaian yang boleh dilihat oleh ayah dan mahram-mahramnya yang lain yaitu dengan boleh melihat wanita itu dalam keadaan melepas jilbabnya.”(Halal-Haram; Syaikh Yusuf Al-Qardhawi)
Dan dalam ta’aruf seseorang tidak diperbolehkan berpergian hanya berdua saja, kecuali ada mahram dari si wanita yang menemani. Ini adalah larangan terkait berkhalwat(berdua-duan) sebagaimana hadits dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam;
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak bersama mahramnya, karena yang ketiganya ialah syaitan. ” (HR. Bukhari, Muslim, dan Ahmad)
Maka perbedaannya (Pacaran dan Ta’aruf) adalah terkait niat, dan batasannya. Pacaran Niatnya kebanyakan adalah untuk main-main atau kata lain gak ada niat Ibadahnya, sedangkan Ta’aruf niatnya memang untuk Ibadah (menikah karena cinta kepada Allah). Pacaran tidak ada batasan yang jelas, sedangkan Ta’aruf ada batasan untuk tidak boleh berkhalwat (Berdua-duan tanpa di dampingi mahram, baik di rumah ataupun ketika pergi jalan-jalan keluar).
Wallah a‘lam bi ash-shawab

INDAHNYA WANITA BERJILBAB



Wanita Berjilbab Lebih Dipilih
Coba Anda bayangkan saat Anda mungkin membeli kue di pasar. Pertama, ada kue yang terbungkus dengan daun pisang misalnya, dengan plastik putih transparan misalnya, namun ada juga kue yang tidak dibungkus dengan apa pun. Tidak tahu kalau kue itu tadi digerumbungi lalat. Nah, kue mana yang Anda pilih? Tentu saja kue yang dibungkus, sebab kue yang dibungkus itu lebih terjamin kebersihannya dari kontaminasi tangan-tangan yang penuh kuman dan virus. Begitu juga dengan wanita berjilbab. Mereka akan lebih indah dipilih sebagai pendamping hidup, kecuali wanita berjilbab yang masih tidak menjaga dirinya, misalnya masih berikhtilat di antara para lelaki.
Wanita Berjilbab Lebih Anggun
Wanita berjilbab lebih anggun jika menggunakan rok, baju tidak ketat, baju tidak transparan, menutupi seluruh tubuhnya, kecuali muka dan telapak tangan. Itulah yang dimaksud berjilbab secara kaffah.
Wanita berjilbab lebih anggun dengan pakaian takwanya itu. Bukankah wanita berjilbab itu harus berpakaian tidak menyerupai laki-laki. Allah pun tidak menyukai wanita yang menyerupai laki-laki atau laki-laki yang menyerupai wanita.
Wanita Berjilbab Juga Tidak Sempurna
Manusia itu tidak ada yang sempurna. Oleh karena itu, Anda jangan pernah berkata, aku belum baik sehingga aku belum pantas berjilbab. Padahal memakai jilbab itu bukan untuk wanita-wanita yang baik-baik. Memakai jilbab itu hanya berarti mengikuti perintah Allah atau tidak. bukankah Allah sudah berfirman mengapa wanita muslim harus memakai jilbab?!
Wanita Berjilbab Itu Lebih Taqwa
Sejak wanita itu memakai jilbab, maka secara otomatis wanita itu taat pada  Allah, yaitu taat pada perintah Allah yang memerintahkan muslimah memakai jilbab. Walaupun wanita itu jahat, namun dibalut dengan jilbab, maka wanita itu tetap taat pada Allah, taat khususnya dalam perintah berjilbab.
Padahal zaman Rasulullah dulu, wanita-wanita beriman yang taat pada Allah atas wahyu yang turun kepada Rasulnya untuk memakai jilbab, wanita-wanita taat itu langsung menggunting kordengnya, taplak mejanya, hanya untuk dijadikan jilbab. Zaman sekarang? Jilbab sudah canggih, men?!
Wanita berjilbab itu lebih takwa, sebab jilbablah yang membuat mereka taqwa. Contohnya: Ketika kita enggan shalat, maka kita akan malu. Malu dengan jilbab. "Aku malu jika tidak shalat, kan aku sudah berjilbab." Begitulah.
Lalu misalnya, ketika kita makan sambil jalan, maka hati kita akan berkata lagi, "Aku malu makan sambil jalan, kan aku sudah pakai jilbab?!" Nah, begitula jilbab menjadikan diri kita lebih taqwa. Jadi tunggu apa lagi. Taatlah sekarang juga dengan perintah Allah yang satu ini, 'memakai jilbab'.
Jangan tunggu nanti-nanti, siapa tahu dua menit lagi Anda akan mati mendadak. Jadi tidak sempat menjalankan perintah Allah yang satu ini. Wanita berjilbab itu bukan harus baik dulu, namun jilbablah yang akan menjadikan dirinya lebih baik dan lebih taqwa. Wallau a'lam.
Mendengar kata cantik, yang terbayang adalah seorang wanita yang anggota wajahnya -mata, hidung dan bibir- proporsional, sedap dipandang mata. Cantik juga dikaitkan dengan kulit yang terawatt baik, rambut hitam bercahaya, bentuk tubuh langsing dan gaya berbusana yang up to date.
Bicara soal busana, seringkali yang dituduh sebagai penyebab ketidakcantikan seorang adalah jilbab. Dengan pakaian yang syar’i, memang bentuk tubuhnya yang langsing tak tampak lagi.
Kecantikan fisik merupakan salah satu nikmat dari Allah yang dikaruniakan kepada sebagian saudari kita. Misalnya saja, suatu ketika kita diberikan nikmat oleh Allah berupa harta yang sangat berharga. Tentunya kita hati-hati menjaga harta itu, melindunginya dari jamahan orang lain, tidak menghamburkan pada setiap orang, dan hanya mempergunakan  di saat yang memang benar-benar tepat. Lalu, bagaimana jika kenikmatan itu berupa kenikmatan fisik, khususnya kecantikan seorang wanita?
Mengobral kecantikan fisik pada setiap orang, seolah membiarkan barang yang amat berharga dijadikan keroyokan banyak orang. Dengan begitu, status berharga pun jadi barang rendah dan murah, karena setiap orang akan mudah menikmatinya, beginikah yang diinginkan para wanita?
Hijab, Cantik Dimata Allah
Semua itu tidak akan terjadi jika muslimah menuruti syariat Allah, mengenakan hijab. Berdasarkan perintah Allah, yang artinya:
Di zaman Rasulullah para sahabiyah begitu mendengar ayat ini turun, langsung merobek selendang tebal mereka untuk dibuat menjadi kerudung.
Ummu Salamah bercerita ketika ayat ini turun, maka wanita Anshar keluar dari rumah mereka dengan memakai kerudung, seakan-akan di atas kepala mereka ada burung gagak.
Kecantikan fisik memang merupakan nikmat dari Allah. Nikmat akan bertambah jika pandai-pandai bersyukur kepada-Nya. Sebaliknya, nikmat bias berubah menjadi siksaan jika yang diberi nikmat tidak bias mensyukurinya.
Ucapan “Alhamdulillah, wajah saya cantik,” saja, tidaklah cukup. Syukur yang benar adalah menggunakan nikmat itu untuk taat kepada Allah. Mensyukuri kecantikan fisik adalah dengan memperlakukan kenikmatan tersebut agar senantiasa sesuai dengan perintah Allah.
Berjilbab Menjadikan Anda Cantik
Berhijab itu cantik di mata Allah, walaupun di mata manusia pengumbar pandangan dianggap tidak kelihatan cantik. “Dengan berjilbab, saya jadi tetap cantik, kan?” begitulah kiranya komentar yang tepat.
Tapi komentar ini pun bisa jadi salah besar. Lho? “Dengan berjilbab, kulit saya kan jadi tertutupi, tidak kepanasan, sehingga tidak menjadi coklat dan kusam. Nah saya kan jadi tambah cantik.” Wah, jika dimaknai seperti itu, amalan berjilbab pun jadi sia-sia.
Memang, ada muslimah yang berhijab dengan niat yang tidak benar. Salah satunya seperti diatas tadi, berhijab untuk menjaga kecantikan kulit. Ada yang berhijab dengan niat menutupi cacat di tubuhnya. Ada pula yang berhijab agar terkesan sebagai wanita shalihah di mata masyarakat.
Niat beramal shalih seharusnya dikembalikan ke jalan yang benar. Ingatlah, sabda Nabi, yang artinya:
“ Sesungguhnya amalan itu tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, maka ia akan sampai kepada Allah dan RasulNya. Dan barangsiapa yang hijarahnya karena dunia yang ingin diperolehnya, atau wanita yang akan dinikahinya, ia pun akan mendapatkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mungkin saja muslimah yang berniat tidak benar ini akan mendapatkan apa yang ia cari. Mungkin kulitnya memang akan tetap kuning, aib itu tertutupi dan nama baik bakal diperoleh. Tapi tentu saja tidak akan mendapatkan sesuatu yang lebih agung. Yaitu Ridha Allah.
Saya Berjilbab Tapi Tetap Cantik, kan?
Komentar di atas bisa jadi muncul dari seorang muslimah jilbaber. Sekali lagi, komentar di atas perlu di kritisi. Jika wajahnya memang sudah dari dulu cantik, tidak masalah komentar seperti itu. Tapi jika ‘tetap cantik’ ia artikan sebagai tetap bisa tampil cantik di luar rumah dengan pakaian ketat walaupun panjang, bibir berlipstik walaupun berjilbab, maka sama tidak bolehnya dengan yang di atas tadi.
Muslimah yang seperti ini juga menjamur. Jilbab dalam pengertian mereka adalah ‘yang penting pakai kerudung’. Tidak perduli dengan criteria lainnya. Jadilah mereka jilbaber gaul yang kerudungnya mini, pakaiannya ketat, kakinya pun pake celana panjang sempit.
Walaupun niatnya sudah benar karena Allah, namun jilbab yang ia kenakan seperti itu, tetap saja belum sempurna.
Amal ibadah akan sempurna jika ada dua syarat, yaitu niatnya benar karena Allah, dan yang kedua sesuai dengan syariat.
Berikut ini ketentuan hijab yang syar’i:
  1.  Jilbab itu longgar, sehingga tidak memvisualisasikan lekuk-lekuk tubuh
  2. Tebal, sehingga tidak kelihatan sedikitpun bagian tubuhnya, warna kulitnya misalnya.
  3. Tidak memakai wangi-wangian
  4. Tidak meniru model pakaian wanita kafir.
  5. Tidak memilih warna kain yang mencolok, sehingga menjadi pusat perhatian orang.
  6. Menutupi seluruh tubuh, kecuali wajah dan kedua telapak tangan.
Semua muslimah -yang cantik sejak lahir ataupun tidak- harus mempercantik dirinya sesuai dengan syariat. Jika sudah mengamalkan, jadikanlah kenikmatan yang Allah berikan itu selalu dijaga, tidak diobral layaknya barang murahan. Wallahu a’lam
Keuntungan Berjilbab Bagi Wanita
Kembali, saya akan memberikan wacana tentang jilbab untuk Anda, Sebagaimana sudah kita ketahui bersama bahwa Allah mewajibkan wanita menutup auratnya, artinya berjilbab bukan sekedar “gaya” tetapi salah satu bentuk ibadah dan aplikasi keimanan kepada Allah Swt. Tetapi Iblis dan turunannya sudah bersumpah akan menggoda anak cucu Adam untuk menemani mereka di neraka. Mau di alam nyata maupun dialam maya syetan dan iblis itu bertebaran, menggoda dengan sebuah maksud agar Anda jangan berjilbab, opini-opini dan wacana yang mengaburkan nilai-nilai spiritual seperti yang sering Anda lihat di Kompasiana salah satunya. Dan ternyata….Syetan sedikit berhasil…Wanita banyak mengatakan bahwa yang perlu dijilbab itu adalah hati, percuma saja jika kepala dan dada di jilbab tapi perliaku negative, begitulah kira-kira kampanye syetan dimuka bumi, padahal Allah sudah memerintahkan untuk menutup aurat dan yang boleh tampak hanyalah wajah dan telapak tangan, selebihnya harus ditutup kecuali kepada orang-orang yang dibolehkan.
Berikut ini ada ada beberapa keuntungan bagi para wanita yang berjilbab :
1. Jika Anda tergesa gesa harus keluar rumah dalam keperluan mendadak, darurat dan Anda tidak sempat sama sekali buat mendandani wajah maka menggunakan kerudung Instan terbuat dari kaos itu solusi terbaik, ini berlaku juga saat ada tamu dan kita perlu cepat-cepat untuk membukakan pintu.
2. Jika Anda ingin memberikan ASI pada bayi Anda ditempat umum (bagi yang menikah), Insya ALLAH dengan kerudung Anda dengan bebas bisa memberikannya ditempat umum karena aurat Anda tetap tertutup.
3. Jika Anda memiliki kelemahan dari rambut , Jilbab sebagai pentup aib tersebut, Anda tetap percaya diri dan beraktivitas penuh semangat.
4. Terhindar dari godaan untuk bersikap centil dan tidak sopan, biasanya jilbab bisa jadi alat control kepribadian wanita yang menggunakannya.
5. Sangat dihormati dan dihargai lawan jenis disekitar Anda, laki-laki mera

Kemunafiqan, kehinaan, kemaksiatan bahkan mungkin kesyirikan menjadi fenomena biasa dalam jiwa-jiwa para pemusik dan pemirsa lagu...//**

Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarakatuhu...
Bismillaahirrohmaanirrohiim


Saudaraku…
Masing-masing bagian tubuh kita memiliki fungsi untuk mewujudkan nilai kemanusiaan kita di sisi Allah Subhanahu wata’ala. Mata untuk melihat, telinga untuk mendengar dan begitu seterusnya bagian tubuh kita yang lain. Tentu bagi sebuah telinga yang diciptakan untuk mendengar, tidak semua unsur-unsur yang didengarkan dapat menghantarkannya kepada kebahagiaan atau nilai-nilai kemanusiaannya yang terhormat. Bahkan, mungkin dapat juga menghantarkan kepada kerendahan hewaniah atau lebih hina dari itu.

Salah satu unsur pendengaran yang – kita sadari atau tidak – dapat meruntuhkan nilai-nilai kemanusiaan kita yang terhormat adalah musik dan lagu. Allah Subhanahu wata’ala telah mengingatkan bahwa lagu merupakan salah satu sarana ke jalan kesesatan, hingga mengarah kepada penolakan kebenaran akan ayat-ayat Allah Subhanahu wata’ala yang amat agung. Hanya dengan suara gendang, seruling dan kata-kata yang mendesah manusia menjadi begitu angkuh kepada sang pencipta dan begitu menjadi hina ke lembah kehewanian.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
“Dan diantara manusia [ada] orang yang mempergunakan Lahwal hadits [perkataan tidak berguna] untuk menyesatkan [manusia] dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olok. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan. Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbat di kedua telinganya. Maka beri khabar gembiralah dia dengan azab yang pedih.” [Qs. 31 : 6-7].
Al Wahidi dan lain-lain berkata,
“Kebanyakan ahli tafsir berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lahwal hadits adalah lagu atau nyanyian [al-ghina]. Hal itu dikatakan oleh Ibnu Abbas, Abdullah bin Mas`ud, Mujahid dan Ikrimah”.
Abu Ash Shuhbah berkata,
Aku bertanya kepada Ibnu Mas`ud tentang firman Allah Swt.[Qs. Luqman : 6 – 7] maka beliau menjawab: “Demi Allah yang tidak ada Illah selain-Nya itulah lagu atau nyanyian.” Beliau mengulang-ngulangnya sebanyak tiga kali. Ibnu Abbas berkata: “Lahwal hadits adalah kebathilan dan lagu atau nyanyian.”
Ubidillah pernah bertanya kepada Qosim bin Muhammad : “Bagaimana pendapat anda tentang lagu/nyanyian ? Qosim menjawab: “Bathil”. Lalu Ubaidillah bertanya lagi: “Kalau aku sudah tahu itu sebuah kebathilan, maka bagaimana pendapat anda tentang dimana adanya ?” Qosim balik bertanya: “Dimana akan engkau lihat yang bathil”. Ubaidillah menjawab: “ Di dalam Neraka.” Maka Qosim berkata: “Begitulah lagu.”
Kemunafiqan, kehinaan, kemaksiatan bahkan mungkin kesyirikan menjadi fenomena biasa dalam jiwa-jiwa para pemusik dan pemirsa lagu. Hukum-hukum Allah seakan tak berharga sedikitpun dibandingkan goyang-goyang hewaniah yang dipertontonkan dan dijajakan hampir di setiap jalan dan lorong desa. Anak-anak, kaum wanita, kaum laki-laki sampai kepada kaum tua renta telah menjadi pemabuk dan tentara yang rela mati membela hak asasi kemaksiatan dan kehinaan hanya karena dibayar sebuah lagu dan musik yang melenakan.
Saudaraku…
Demikianlah semua nasehat Islam disampaikan kepada kita untuk mengingatkan akan besarnya bahaya lagu dan musik. Mendengarkan musik dan lagu tidak ada manfaatnya untuk jiwa atau mendatangkan kemaslahatan bagi kita, bahkan kerusakan yang ditimbulkannya jauh lebih banyak tidak terbayangkan dahsyatnya bagi manusia dan kemanusiaan. Lagu dan musik bagi jiwa ibarat arak yang memabukkan bagi tubuh, bahkan jauh lebih membahayakan. Maka, berusahalah sepenuh keyakinan dan kemampuan untuk berjuang meninggalkan semua yang tidak diridhai Allah tanpa ragu dan kecewa, Allah pasti menolong kita.

Aku Nikahkan Suamiku Dengan 72 Bidadari

Dibawah ini adalah sebuah surat yang ditulis oleh saudari kita yang telah merelakan suaminya pergi di jalan Jihad, berikut curahan hati istri seorang Mujahid selama waktu penantian, sampai akhirnya ukhti kita ini mendapatkan kabar kesyahidan suaminya. Semoga Alloh merahmati mereka berdua dan mengumpulkan keduanya kelak di Jannatul Firdaus
***


SubhanAllah, apakah ada orang yang ingin untuk berbuat seperti itu?
seorang saudari memberitahukan kita…..
seorang saudari memberitahukan kita…..
dia pergi dan meninggalkan aku, dia pergi ketika aku
menghapus air mata
ya muslimin ini adalah benar yang mana terjadi pada ku dan aku akan menceritakannya kepadamu
aku menikah dengan seorang pemuda, dimana tidak seorangpun didunia ini yang sepertinya
setelah dua bulan pernikahan dia mengatakan padaku bahwa dia mencintai wanita lain dan cintanya pada wanita itu melebihi cintanya padaku
aku memikirkan itu dan merenungkannya beberapa saat dan kemudian aku bertanya padanya
“apakah cintamu padanya melebihi cintamu padaku?”
dia menjawab “ya, aku mencintainya melebihi cintaku padamu”
aku pun berkata “Oh suamiku pergilah dan nikahi wanita itu, karena kebahagiaanmu adalah kebahagiaan ku dan kesenanganmu adalah kesenanganku”
diapun menjawab, bahwa ia tidak memiliki uang yang cukup untuk menikahi wanita itu.
aku pun berkata padanya ” ambillah perhiasan yang aku miliki, jual-lah itu dan kemudian nikahi perempuan yang kau cintai”
diapun mengatakan “itu mungkin akan kubutuhkan suatu hari nanti”
tetapi dedikasiku membuatnya menerima apa yang aku berikan. Ia mengambilnya dan menjualnya kemudian di berangkat untuk mencari cintanya
Dia meninggalkan aku, walaupun itu tidak berlangsung lama setelah kami menikah.
satu bulan berlalu, dua bulan, satu tahun, dua tahun, tiga tahun……….namun suamiku tercinta tidak mengunjungiku
Dia mengatakan melalui telepon bahwa dia terikat dengan pekerjaan dan dia tidak dapat mengunjungiku.
Aku menyeka air mataku, siang dan malam dengan merasakan kepahitan dari perpisahan
Apakah kau berfikir bahwa aku akan membencinya?
Tidak, aku tidak pernah membencinya. Dia adalah cintaku…aku berdiri disampingnya dan mempercayainya karena dia adalah orang yang benar (beriman)  dan menepati janji
Aku rindukan untuk berbicara dengannya. Pendengaranku  sangat senang ketika aku medengar kata-katanya yang baik, suaranya yang manis (merdu)
menenangkan pendengaranku dan tubuhku. Kadang itu lewat satu bulan dan dia tidak mengabariku
Oh betapa dinginya hati ini dan tidak berperasaannya dia. Oh betapa dinginnya hati ini dan tidak bijaksananya dia
Bagaimana beraninya kau itu tanpa berbicara denganku?
Aku tidak dapat berani selama itu, tetapi bagaimanapun lelaki, selalu lebih kuat, mereka lebih berani dan lebih berguna (patut).
Kemudia dia meneleponku. Aku merasa bahwa seluruh dunia berada dalam genggamanku.
aku menyembuyikan suaraku dan suara sengauku
untuk menunjukkan padanya bahwa aku tidak sedih. Aku berbicara dan air mata membasahi pipiku
suaraku menyebabkan berkas kepedihan. Aku menyembunyikan rasa dukaku dalam diriku. Aku menutup rintihan dan rasa sakitku di dalam empat dinding hatiku.
aku harus menunjukkan bahwa aku kuat, sehingga aku tidak membuat suamiku sedih
Lelaki seperti apa dia, yang meninggalkan perempuan yang baru dinikahinya untuk mencari wanita lain?
Perempuan seperti apa dia, yang menjual perhiasannya untuk pernikahan suaminya
aku kagum. Aku heran pada kalian berdua….
Dalam hari-hari kegelapan dan kesedihan, tidak ada sebuah hari yang membahagiakan…..
*************Telepon berbunyi, Heyya cepat-cepat mengangkat telepon***********
sebuah suara yang berat “aku ingin berbicara kepada saudari Heyya”
“Ya, aku adalah Heyya”
dia mengatakan “aku seorang ikhwan dari Chechnya, bersabarlah dan berharaplah pada pahala Allah
KARENA SUAMIMU MENINGGAL DALAM KEADAAN SHAHIID SETELAH PERANG YANG BERAT MELAWAN RUSIA DI CHECHNYA HARI INI
Bersabarlah dan berharaplah akan pahala dari Allah”
aku memegang diriku sendiri dan mengatakan “Alhamdulillah”
aku menutup telepon dan masuk pada sebuah kehisterisan , penderitaan, rasa sakit, kebahagiaan. Dan semua emosi datang pada saat yang sama.
tetapi ibuku bersedih
“Heyya, Heyya, ada apa, siapa yang menelepon?”
Aku tidak dapat mengatakan padanya. Aku menangis dan tertawa
Dia merangkulku dengan berkata “Heyya, katakana padaku apa yang terjadi, tolong”
Dengan cara yang panjang aku katakan pada ibuku
“Oh ibuku, siapa yang ingin mengucapkan selamat padaku maka aku terima. Dan siapa yang ingin meratapi ku maka tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruanganku”
Allahhu AKBAR. Yang datang hanyalah sedikit yang mana dapat dihitung dengan jari-jari. SubhanAllah.
Oh suamiku akhirnya kau menemukan kekasihmu
Oh suamiku kau sekarang pengantin dan kau akan menikah dengan 72 bidadari Hoor ul ayn
Mereka semua lebih cantik dibandingkan dengan Heyya dan lebih menyenangkan dibandingkan dengan Heyya.
Oh suamiku aku berharap aku dapat berbagi dengan si cantik dan menyenangkan Hoor ul ayn
apakah kau akan melupakan Heyya? 
Jangan pernah, aku tidak berfikir bahwa kau dapat melupakan Heyya
Selama tiga tahun aku merasakan kepahitan dari perpisahan kita dan tidak pernah mempercantik mataku
Tetapi aku berharap untuk diriku sendiri, aku berharap untuk diriku sendiri bahwa aku akan menemuimu in surga Firdaus
Cintaku kau adalah pahlawan dan shahiid InshaAllah!!!
Kau telah meninggalkan rumahmu yang nyaman untuk tinggal di dalam hutan dan gua-gua di Chechnya
Dibawah dentuman Bom-bom dan granat-granat. Kau harus meninggalkan seorang perempuan muda untuk tidur dalam salju dan bukit-bukit.
Aku teringat apa yang kau katakana padaku
“Heyya, aku tidak dapat tidur dengan nyenyak, situasi ini membuat saudari-saudari kita di Chechnya telah direndahkan,
Karena situasi ini-lah hatiku berduka cita dan air mata mengalir dari mataku”
Oh suamiku, kau adalah seoarang pria dengan karakter yang baik, nasib yang menimpa ummat ini mengganggumu dan kau menyelesaikan kesusahan umat muslimin
Aku mengucapkan selamat kepadamu atas surga bi idhnillah
Aku mengucapkan selamat kepadamu atas.persahabatan mu dengan Hamza, Ja’far, Abu bakr, Mus’ab
aku mengucapkan selamat kepadamu atas kehadiranmu bersama nabi kita tercinta nabi Muhammad saw….
Aku berharap untuk mu jalan yang tidak berliku
Aamiin

10 Hal Yang Membuat Pria Menikahi Wanita


Apakah anda adalah seorang wanita yang telah menjalin banyak hubungan tapi belum mendapatkan pria yang tepat? Atau apakah anda hanya berpegang pada sesuatu yang bukan untuk anda? Jika anda ingin mengetahui apa yang diinginkan pria terhadap wanita yang membuatnya menikahi anda, maka simak penjelasan berikut.

Yang Membuat Pria Menikahi Wanita, Di bawah ini adalah 10 hal yang membuat pria menikahi wanita.


 

1. Seorang wanita dengan kehidupannya sendiri
Bagi anda para wanita harus mengetahui bahwa pria tidak ingin seorang wanita yang lengket. Jika anda adalah seorang wanita yang memiliki teman-teman sendiri dan bisa nongkrong sendiri, maka anda sudah selangkah lebih dekat mencapai tujuan anda.

 

2. Jangan mengambil inisiatif pertama
Jadi, apakah wanita duluan atau pria yang menjadi pria terhormat yang mengajak wanita itu keluar? Pria menyukai wanita yang tidak pernah membuat langkah pertama. Dia ingin memutuskan bagaimana ia akan merayu anda, sebab itu jadilah wanita dan biarkan dia.

3. Cinta memenuhi sekitarnya
Apakah jantung anda berdetak lebih cepat ketika anda melihatnya? Apakah suaranya membuat anda ingin melihatnya? Meskipun beberapa wanita mengalami hal ini, yang lainnya mungkin merasakan kenyamanan dan merasa aman ketika bersamanya. Hal inilah yang menjadi dasar yang baik untuk memulai hubungan.

4. Tunjukkan bahwa anda peduli
Orang mengatakan bahwa jangan memusingkan hal-hal kecil, tapi dalam hubungan baru anda perlu melakukannya! Melakukan hal-hal kecil untuk menunjukkan kepadanya bahwa anda peduli akan membuat hatinya semakin dekat.

5. Seksi iya, tapi tidak murahan
Jangan menikmati mempertunjukkan hasrat anda secepatnya. Anda mungkin akan membuat dia takut! Pria ingin melakukannya perlahan-lahan dan lebih suka nonseksual tapi genit pada tahap awal hubungan.

6. Urusan Seks, tunggu dulu
Jangan melompat ke tempat tidur pada kencan pertama anda. Seks secara efektif dapat merusak apa yang sebaliknya bisa menjadi hubungan yang indah. Anda berdua mungkin akhirnya memiliki sangat sedikit kesamaan selain seks. Jadi, tunggu beberapa saat sebelum anda menutup kesepakatannya.

7. Tanpa basa-basi
Seorang pria menginginkan wanita yang dapat ia hargai. Jika ia tahu ia bisa berlaku seenaknya, kemungkinannya ia tidak akan serius. Juga, jangan berkencan dengan pria yang berhubungan dengan wanita lain, sudah menikah, atau yang suka melecehkan. Mereka tidak layak untuk anda.

8. Jadilah temannya
Buatlah ia merasa nyaman di depan teman-temannya serta orang-orang yang penting. Jangan menertawakan dia, tapi bersamalah dengannya.

9. Hentikan
Jika anda adalah seseorang yang suka menelpon, meng-sms dan mengirimkan email kepada pria anda beberapa kali sehari, kemungkinan besar ia akan meninggalkan anda dalam sekejap. Jangan terus-terusan mengganggunya, apalagi tentang masa depan. Biarkanlah mengalir dan semuanya akan mengarah pada jalannya.

10. Sesuatu yang baik akan menarik yang baik pula
Jika ia adalah seorang pria yang sopan dan santun, maka anda telah mendapatkan nilai 100! Sebagaimana para ahli kencan mengatakan, "Sikap yang baik menandakan seperti apa pria tersebut." Pastikan bahwa anda memiliki nilai yang sama dan dia adalah seorang yang dapat diandalkan dan jujur.


11. Seiman, Taat Beragama Agama adalah salah satu pegangan hidup untuk kita manusia. Taat kepada agama juga menunjukan kalau si Cewek akan taat terhadap kamu. Bukan berarti kamu bisa semena-mena terhadap dia dan menyuruh si Cewek untuk menuruti apapun yang kamu mau, tapi taat beragama menunjukan bahwa si Cewek juga mempunyai prinsip hidup yang baik dan yang dia tekuni. 

12. Bisa Menjaga ketaatan kepada suaminya seiya sekata, sayang kepadanya, mengajaknya kepada kebaikan, menasihatinya, memelihara kesejahteraannya, tidak mengeraskan suara dan perkataan kepadanya, serta tidak menyakiti hatinya. 

13. Dewasa dan bijaksana Cowok suka dengan Cewek yang bijaksana dan bersikap dewasa. Di saat kesusahan, Cowok akan membutuh bantuan dari seorang Cewek yang dewasa dan bijaksana dalam mengambil keputusan 

14. Keibuan Cewek kalau senang bermain dengan anak kecil, bisa menggendong bayi, menunggu mereka tidur, dan sebagainya. Inilah tanda-tanda dari Cewek yang bisa kamu bayangkan saat mereka menjadi istri kamu. Dia akan menjadi seorang ibu yang pandai di dalam rumah tangga.
15. Sederhana Perhatikan apakah si Cewek kamu suka berlebihan di depan teman-temannya. Apakah dia suka memamerkan tas baru yang baru dia beli hari itu juga? Orang yang suka pamer dan tidak sederhana menunjukan kalau si Cewek itu tidak percaya diri; ada kekurangan yang dia punya dan ingin menutupinya dengan memamerkan sesuatu yang lebih dari dia. Ini sifat yang tidak bagus untuk para Cowok. 


16. Masih Perawan, Jaga kecantikan, Penyabar dan Perhatian

Minggu, 18 Maret 2012

Resep Berupa Sepuluh Butir Pesan..

Diantara pesan - pesan yang tidak termakan oleh zaman adalah pesan seorang ibu kepada anak perempuannya saat menghadapi pernikahan. Meskipun telah berlalu masa 15 abad dari pesan ini, ia masih tetap sebagai resep yang efektif bagi orang yang ingin mengamalkannya dan memberikan jaminan bagi kesehatan dan kebahagiaan rumah tangganya.
Seandainya wanita tidak memerlukan suami karena kekayaan kedua orangtuannya yang memang sangat memerlukannya, tentunya engkau adalah yang paling tidak memerlukannya. Akan tetapi, sudah menjadi kodrat bagi kaum wanita bahwa mereka diciptakan untuk kaum pria dan sebaliknya kaum pria pun di ciptakan untuk mereka.
Wahai anaku sayang sesungguhnya sebentar lagi engkau akan berpisah dari nuansa tempat kelahiranmu dan akan meninggalkan sarang tenpat engkau dibesarkan menuju sarang yang belum engkau kenal dan akan hidup bersama dengan teman yang belum engkau kenal benar. Kelak dia akan emnjadi penguasa yang terus mengawasi dan memilikimu. Oleh karena itu jadilah engkau sebagai budak perempuannya niscaya dia akan menjadi budak laki-lakimu.
Peliharalah terhadapnya sepuluh pekerti berikut, niscaya dia akan menjadi pemelihara bagimu. :
1. Besikap Khusyulah engkau kepadanya dengan menerima apa adanya.
2. Tunduk patuhlah engkau kepadanya dengan sebaik-baiknya.
3. Perhatikanlah selalu hal-hal yang biasa dilihat olehnya, jangan sampai dia melihat kamu dalam keadaan buruk penampilan.
4. Perhatikan pula apa yang biasa diciumnya jangan sampai penciumannya mengendus darimu kecuali bau harum yang disukainya.
5. Perhatikan selalu waktu tidurnya, karena kurangnya tidur akan membangkitkan emosi kemarahannya.
6. Perhatikan selalu waktu makannya, karena sesungguhnya himpitan rasa lapar akan membakar emosi kemarahannya.
7. Jagalah hartanya dan layanilah dia. Adapun pokok permasalahan yang berkaitan dengan harta adalah mengaturnya dengan baik.
8. Layanilah pula anak-anaknya dan yang berkaitan dengan anak-anak adalah mendidiknya dengan baik.
9. Jangan sekali-kali engkau mendurhakai perintahnya, karena sesungguhnya jika engkau melanggar perintahnya, berarti engkau akan membuat dadanya bergejolak.
10. Jangan sekali - kali engkau membocorkan rahasianya, karena jika engkau membocorkan rahasianya berarti engkau tidak akan terhindar dari penghianatannya.
Selanjutnya, janganlah sekali-kali engkau terlihat gembira dihadapannya, sedang dia dalam keadaan murung, dan jangan sampai engkau bersedih dihadapannya sedang dia dalam keadaan gembira.
Barangkali anda, wahai kaum hawaku yang terhormat, telah membaca pesan ini sebelumnya, akan tetapi jarang sekali ada para istri mengamalkan semua yang terkandung didalamnya. Seandainya setiap istri mengamalkannya tentulah ia akan terhindar dari berbagai problem yang memenuhi kehidupan rumah tangga banyak orang. Dan memang benar, pesan ini resep yang paling baik untuk meraih kebahagiaan hidup rumah tangga. Wallohua�lam

Bila aku ( Wanita ) harus Menikah

Beberapa hari yang lalu, salah satu sahabat saya bertanya tentang kapan saya akan menggenapkan separuh dien saya. Mmmmmhhmm....Pertanyaan yang berat untuk saya jawab :). Terus terang saya sudah kena lampu kuning untuk ukuran standar wanita menikah. Bila dibilang usia yang matang. Tapi tunggu dulu, usia seseorang tidak menjamin kematangan seseorang, baik cara pandang maupun pemikiran. Dan ukuran matang tidaknya seseorang tidak ada parameter/spesifikasi yang jelas.

Soal menggenapkan separuh dien, saya juga tahu kalo menikah itu sunnah rasululloh. Tapi menikah itu bukan hanya mempertemukan seorang lelaki dan seorang wanita saja. menikah juga merupakan pertemuan dakwah, pertemuan yang akan meningkatkan ghirah perjuangan dan produktifitas dakwah sehingga terjadi persebaran dakwah yang lebih luas lagi ( Red. catatan seorang ukhti). Tuh kan....nikah itu bukan maen-maen..!!! Ada hal yang lebih hebat lagi selain kesenangan dan itu jelas - jelas akan di tuntut pertanggung jawabannya di pengadilan akhir nanti.

Oke saya akan segera menikah. tapi calon seperti apa ? menurut pendapat syekh Mustafa Mansyur, untuk membangun keluarga muslim yang dilandasi taqwa, pertama kali seorang muslim harus mencari pasangan yang baik keislamannya dan yang memahami tugas risalah hidupnya. menjadikan pasangan hidupnya sebagai sahabat dakwah yang baik, yang selalu mengingatkan bila ia lupa, memberi dorongan dakwah dan tidak menghalanginya. Nah kan, berarti saya harus mencari pasangan yang baik keislamannya dan memahami tugas risalah hidupnya ( dengan kata lain orang yang sholeh )

Soal sholeh, dulu saya menganggap, dengan soleh saja maka sifat-sifat istimewa lainnya akan mengikuti, ternyata tidak. Selain kriteria soleh kita juga harus mengenali keistimewaan sang calon di mata kita, Untuk apa ?? ya...agar hidup kita lebih berwarna dengan kehadirannya.Karena menikah bukan hanya untuk satu tahun atau dua tahun kedepan saja, tapi bisa jadi seumur hidup kita, sepanjang nafas keluar dari ruh kita. Bisa di bayangkan, kal ternyata sang calon tidak memiliki keistimewaan tersendiri dihati kita, bagaimana warna hidup kita kelak?? pucat pasi tanpa warna, an soal falling in love at the first sight!!!!!Mmmmmhhmm ...kenapa ngak ??

Begitu pula saya, saya ingin dinikahi bukan semata-mata karena sang calon melihat kelebihan saya saja..( kalo ada ). Saya ingin dinikahi seseorang karena saya istimewa di matanya, dapat membuat binar pelangi kebahagiaan yang tulus di wajahnya, serta dapat membumikan cinta kedalam hatinya. Dan dengan senyum tulusnya pula, ia mampu membuat hati saya bergetar penuh syukur keharuan akan anugerahNya.

Ya Robbi..anugerahkanlah hamba salah seorang hambaMu yang soleh yang dapat menjadikan hamba seorang istri yang solehah, yang dapat menjadikan hamba ibunda dari jundi-jundiMu, yangdapat membantu hamba menegakkan dienMu, membahagiakan kedua orang tua kami, meninggalkan dunia ini dalam keadaan khusnul khatimah dan menjadikan hamba ahlus syurga...amiin ya alloh ya robbal a�lamin.. wallohua�lam bish showab..

Hamba Alloh yang bernama Wanita.

...::Cara-cara Aurat Wanita Didedahkan::...

Syaitan dalam menggoda manusia memiliki berbagai cara strategi, dan yang sering dipakai adalah dengan memanfaatkan hawa nafsu, yang memang memiliki kecenderungan mengajak kepada keburukan (ammaratun bis su'). Syaitan seakan mengetahui kecenderungan nafsu kita, dia terus berusaha agar manusia keluar dari garis yang telah ditentukan Allah, termasuk melepaskan hijab atau pakaian muslimah. 


Bijak sunnguh syaitan ni ye??goda manusia pon bertahap??tapi,ingat!kite lebih bijak jka kite lakukan segala-galanya krana Allah..


Berikut adalah cara bertahap: 


I. Menghilangkan Definisi Hijab
Dalam tahap ini syaitan membisikkan kepada para wanita, bahawa pakaian apapun termasuk hijab (penutup) itu tidak ada kaitannya dengan agama, ia hanya sekadar pakaian atau gaya hiasan atau lebih enak dipanggil fesyen bagi para wanita. Jadi tidak ada pakaian syar'i, pakaian, dengan apa pun bentuk dan namanya tetap pakaian.

Sehingga akibatnya, ketika zaman telah berubah, atau kebudayaan manusia telah berganti, maka tidak ada masalah pakaian ikut ganti juga. Demikian pula ketika seseorang berpindah dari suatu negeri ke negeri yang lain, maka harus menyesuaikan diri dengan pakaian penduduknya, apapun yang mereka pakai. 

Berbeza halnya jika seorang wanita berkeyakinan, bahawa hijab adalah pakaian syar'i (identiti keislaman), dan memakainya adalah ibadah bukan sekadar gaya ( fesyen ). Biarpun hidup bila saja dan di mana saja, maka hijab syar'i tetap dipertahankan.

Apabila seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka syaitan beralih dengan strategi yang lebih halus. Caranya?


Pertama, 
Membuka Bahagian Tangan 
Telapak tangan mungkin sudah kebiasaannya terbuka, maka syaitan membisikkan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan model yakni membuka bahagian hasta (siku hingga telapak tangan). "Ah tidak apa-apa, kan masih pakai jilbab dan pakai baju panjang? Begitu bisikan syaitan. Dan benar si wanita akhirnya memakai pakaian model baru yang menampakkan tangannya, dan ternyata para lelaki melihatnya juga seperti biasa saja. Maka syaitan berbisik," Lihat tu.. tidak apa-apa kan? (Ya Allah, lindungilah kami!!)

Kedua, 
Membuka Leher dan Dada 
Setelah menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah syaitan untuk membisikkan perkara baru lagi. "Kini buka tangan sudah menjadi lumrah, maka perlu ada peningkatan model pakaian yang lebih maju lagi, yakni terbuka bahagian atas dada kamu." Tapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sekadar sedikit untuk mendapatkan hawa, agar tidak panas. Cubalah! Orang pasti tidak akan peduli, sebab hanya sebahagian kecil sahaja yang terbuka.

Maka dipakailah pakaian fesyen terbaru yang terbuka bahagian leher dan dadanya dari yang fesyen setengah lingkaran hingga yang fesyen bentuk huruf "V" yang tentu menjadikan lebih terlihat lagi bahagian sensitif lagi.


Ketiga, 
Berpakaian Tapi Telanjang 
Syaitan berbisik lagi, "Pakaian mu hanya gitu-gitu saja, tak "cool", carilah fesyen atau bahan lain yang lebih bagus! Tapi apa ya? Si wanita berfikir. "Banyak fesyen dan kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat yang agak ketat biar lebih sedap/cantik dipandang," syaitan memberi idea baru.

Maka tergodalah si wanita, di carilah fesyen pakaian yang ketat dan kain yang tipis bahkan transparent. "Mungkin tak ada masalah, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan fesyennya saja yang agak berbeza, biar nampak lebih feminin," begitu dia menokok-nambah. Walhasil pakaian tersebut akhirnya membudaya di kalangan wanita muslimah, makin hari makin bertambah ketat dan transparent, maka jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi sebagai wanita
kasiyat 'ariyat (berpakaian tetapi telanjang).


Keempat, 
Agak di Buka Sedikit 
Setelah para wanita muslimah mengenakan pakaian yang ketat, maka syaitan datang lagi. Dan sebagaimana biasanya dia menawarkan idea baru yang sepertinya "cool" dan "vogue", yakni dibisiki wanita itu, "Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, soalnya sempit, apa tak sebaiknya di belah hingga lutut atau mendekati paha?" Dengan itu kamu akan lebih selesa, lebih kelihatan lincah dan energik." Lalu dicubalah idea baru itu, dan memang benar dengan dibelah mulai dari bahagian bawah hingga lutut atau mendekati paha ternyata membuat lebih selesa dan leluasa, terutama ketika akan duduk atau naik kenderaan. "Yah.... tersingkap sedikit tak apa-apa lah, yang penting enjoy," katanya. 

Inilah tahapan awal syaitan merosak kaum wanita, hingga tahap ini pakaian masih tetap utuh dan panjang, hanya fesyen, corak, potongan dan bahan saja yang dibuat berbeza dengan hijab syar'i yang sebenarnya. Maka kini mulailah syaitan pada tahap berikutnya.


II. Terbuka Sedikit Demi Sedikit


Kini syaitan melangkah lagi, dengan tipu daya lain yang lebih "power", tujuannya agar para wanita menampakkan bahagian aurat tubuhnya.


Pertama, 
Membuka Telapak Kaki dan Tumit Syaitan Berbisik kepada para wanita, "Baju panjang benar-benar tidak selesa, kalau hanya dengan membelah sedikit bahagiannya masih kurang leluasa, lebih elok kalau dipotong sahaja hingga atas mata kaki." Ini baru agak longgar. "Oh...... ada yang yang terlupa, kalau kamu pakai baju sedemikian, maka jilbab yang besar tidak sepadan lagi, sekarang kamu cari jilbab yang kecil agar lebih serasi dan sepadan, ala....... orang tetap menamakannya dengan jilbab."

Maka para wanita yang terpengaruh dengan bisikan ini terburu-buru mencari fesyen pakaian yang dimaksudkan. Tak ketinggalan kasut tumit tinggi, yang kalau untuk berjalan, dapat menarik perhatian orang.


Kedua, 
Membuka Seperempat Hingga Separuh Betis 
Terbuka telapak kaki telah biasa ia lakukan, dan ternyata orang yang melihat juga tidak begitu ambil peduli. Maka syaitan kembali berbisik, "Ternyata kebanyakan manusia menyukai apa yang kamu lakukan, buktinya mereka tidak ada reaksi apa-apa, kecuali hanya beberapa orang. Kalau langkah kakimu masih kurang leluasa, maka cubalah kamu cari fesyen lain yang lebih menarik, bukankah kini banyak skirt separuh betis dijual di pasaran? Tidak usah terlalu terdedah, hanya terlihat kira-kira sepuluh centimetre saja." Nanti kalau sudah biasa,
baru kamu cari fesyen baru yang terbuka hingga separuh betis."

Benar-benar bisikan syaitan dan hawa nafsu telah menjadi penasihat peribadinya, sehingga apa yang saja yang dibisikkan syaitan dalam jiwanya dia turutkan. Maka terbiasalah dia memakai pakaian yang terlihat separuh betisnya kemana saja dia pergi.


Ketiga, 
Terbuka Seluruh Betis 
Kini di mata si wanita, zaman benar-benar telah berubah, syaitan telah berhasil membalikkan pandangan jernihnya. Terkadang si wanita berfikir, apakah ini tidak menyelisihi para wanita di masa Nabi dahulu. Namun bisikan syaitan dan hawa nafsu menyahut, "Ah jelas tidak, kan sekarang zaman sudah berubah, kalau zaman dulu para lelaki mengangkat pakaiannya hingga setengah betis, maka wanitanya harus menyelisihi dengan menjulurkannya hingga menutup telapak kaki, tapi kini lain, sekarang banyak lelaki yang menurunkan pakaiannya hingga bawah mata kaki, maka wanitanya harus menyelisihi mereka iaitu dengan mengangkatnya hingga setengah betis atau kalau perlu lebih ke atas lagi, sehingga nampak seluruh betisnya."

Tetapi? apakah itu tidak menjadi fitnah bagi kaum lelaki," bersungut. "Fitnah? Ah...... itu kan zaman dulu, di masa itu kaum lelaki tidak suka kalau wanita menampakkan auratnya, sehingga wanita-wanita mereka lebih banyak di rumah dan pakaian mereka sangat tertutup. Tapi sekarang sudah berbeza, kini kaum lelaki kalau melihat bahagian tubuh wanita yang terbuka, malah senang dan mengatakan ooh atau wow, bukankah ini bererti sudah tidak ada lagi fitnah, kerana sama- sama suka? Lihat saja fesyen pakaian di sana-sini, dari yang di pasar malam hingga yang berjenama di pusat membeli belah, semuanya memperagakan fesyen yang dirancang khusus untuk wanita maju di zaman ini. Kalau kamu tidak mengikutinya, akan menjadi wanita yang ketinggalan zaman."

Demikianlah, maka pakaian yang menampakkan seluruh betis akhirnya menjadi kebiasaan, apalagi ramai yang memakainya dan sedikit sekali orang yang mempersoalkannya. Kini tibalah saatnya syaitan melancarkan tahap terakhir dari tipu dayannya untuk melucuti hijab wanita. 


III. Serba Mini 

Setelah pakaian yang menampakkan betis menjadi pakaian sehari- harian dan dirasa biasa-biasa saja, maka datanglah bisikan syaitan yang lain. "Pakaian memerlukan variasi, jangan yang itu-itu saja, sekarang ini fesyen skirt mini, dan agar sepadan, rambut kepala harus terbuka, sehingga benar-benar kelihatan indah."

Maka akhirnya skirt mini yang menampakkan bahagian bawah paha dia pakai, bajunya pun bervariasi, ada yang terbuka hingga lengan tangan, terbuka bahagian dada sekaligus bahagian punggungnya dan berbagai fesyen lain yang serba pendek dan mini. Koleksi pakaiannya sangat beraneka ragam, ada pakaian untuk berpesta, bersosial, pakaian kerja, pakaian rasmi, pakaian malam, petang, musim panas, musim sejuk dan lain-lain, tak ketinggalan seluar pendek separuh paha pun dia miliki, fesyen dan warna rambut juga ikut bervariasi, semuanya telah dicuba. Begitulah sesuatu yang sepertinya mustahil untuk dilakukan, ternyata kalau sudah dihiasi oleh syaitan, maka segalanya menjadi serba mungkin dan diterima oleh manusia.

Hingga suatu ketika, muncul idea untuk mandi di kolam renang terbuka atau mandi di pantai, di mana semua wanitanya sama, hanya dua bahagian paling ketara saja yang tersisa untuk ditutupi, kemaluan dan buah dada. Mereka semua mengenakan pakaian yang sering disebut dengan "bikini". Kerana semuanya begitu, maka harus ikut begitu, dan na'udzubillah bisikan syaitan berhasil, tujuannya tercapai, "Menelanjangi Kaum Wanita."

Kata si syaitan durjana, "selanjutnya terserah kamu wahai wanita, kalian semua sama, telanjang di hadapan lelaki lain, di tempat umum. Aku berlepas diri kalau nanti kelak kalian sama-sama di neraka. Aku hanya menunjukkan jalan, engkau sendiri yang melakukan itu semua, maka tanggung sendiri semua dosamu"  syaitan tak ingin ambil risiko.


Muslimah-muslimah yang dikasihi dan dirahmati Allah sekalian..
Demikian halus, cara yang digunakan syaitan, sehingga manusia terjerumus dalam dosa tanpa terasa. Maka hendaklah kita semua, terutama orang tua jika melihat gejala menyimpang pada anak-anak gadis dan para wanita kita sekecil apapun, segera secepatnya diambil tindakan. Jangan biarkan berlarut-larutan, kerana kalau dibiarkan dan telah menjadi kebiasaan, maka sakan menjadi sukar bagi kita untuk mengatasinya. Membiarkan mereka membuka aurat bererti merelakan mereka mendapatkan laknat Allah, kasihanilah mereka, selamatkan para wanita muslimah, jangan jerumuskan mereka ke dalam kebinasaan yang menyengsarakan, baik di dunia mahupun di akhirat. 


~Ya Allah,  kau lindungilah aku, ahli keluargaku, sahabat-sahabat ku, dan seluruh muslimat dari godaan syaitan untuk menyesatkan kami dari jalan MU..~